Kamis, 20 November 2008

Who’s the nanny?

Sebuah mobil kijang inova berhenti di depan lobby mall di daerah Tangerang.

Dari pintu depan turun seorang ibu muda cantik dan modis. Lalu dia bukakan pintu belakang. Aku melihat sorang bayi kecil mungil dan lucu sedang tertidur pulas di gendongan seorang pengasuh. Bayi itu merasa sangat nyaman dalam gedongan si pengasuh. Begitu nyenyak dan damai.

Dalam hatiku berpikir, andai bayi itu adalah bayiku, aku lebih senang apabila sang bayi tertidur pulas dalam dekapanku. Sempat terbingung- bingung aku memandang keadaan itu.

Yang lebih mengherankan, saat si ibu turun dari kendaraan, aku pikir si ibu akan menggantikan menggendong bayinya dan membiarkan si pengasuh yang membawa perlengkapan si bayi. Tetapi justru hal ini mencengangkan. Karena si ibu lebih rela membawa perlengkapan bayinya dari pada mendekap bayinya sendiri. Melihat pemandangan itu terlintas olehku sebuah pertanyaan besar, WHO’S THE NANNY??

Tak heran rasanya, kalau kita sering mendengar bahwa seorang anak lebih dekat dan lebih manja kepada pengasuhnya dibandingkan kepada orang tuanya. Mengapa???

Aku bukan anti nanny, dan sah-sah saja bila seorang ibu membutuhkan orang lain untuk membantu dia dalam mengurus dan merawat bayi dan anak-anaknya. Yang aku tidak mengerti adalah, bila seseorang begitu mendambakan seorang anak, begitu menginginkan memiliki seorang anak, mengapa untuk mengendong, mendekap, memberi susu, menidurkan harus diserahkan kepada orang lain??

Bayi mungil, lucu dan cantik yang hanya bisa mengetahui sang ibu dari bau harum tubuhnya, dari hangat dekapannya, mengapa harus selalu didekap oleh orang lain yang bukan ibunya? Bahkan bukan pula kerabatnya.

Tidak ada komentar: