Seorang anak bermain main dengan macaroni snack yang diberikan oleh ibu nya. Anak itu terlihat tidak terlalu ber selera dengan jajanan ringan tersebut. Ia hanya memain mainkan snack tersebut tanpa ada satupun yang dimakannya.
Sang ibu terlalu lelah memperhatikan apa yang dilakukan oleh anak nya. Ibu itu hanya duduk diam memperhatikan apa yang sedang dilakukan oleh anak kesayangannya.
Setelah bosan mengacak acak macaroni snack yang sudah penuh dengan kotoran dari tangan nya, anak tersebut mulai mengeluarkan macaroni tersebut dari kantong nya dan mulai mencoba menggigit satu dua buah.
Satu buah macaroni sudah berhasil masuk ke dalam mulutnya dan dikunyah sampai habis. Ia tidak begitu menikmati rasa, tetapi yang dia nikmati adalah kepuasan bermain dengan makanan yang ada ditangannya.
Satu jam berlalu, tiba giliran macaroni snack yang terakhir untuk dimasukkan ke mulut, tetapi ternyata makanan tersebut terlepas dari tangan nya. Makanan tersebut terjatuh ke lantai yang penuh dengan kotoran alas kaki orang orang yang lewat. Sang anak melihat makanan nya terjatuh dan ia mulai beranjak dari kursi yang didudukinya, berusaha mengambil kembali untuk dimasukkan ke mulut.
Ibunya, tiba tiba beranjak juga dan mengambil makanan tersebut hendak dibuang ke tong sampah. Anak itu tidak terima mainan nya dibuang, akhirnya ia merengek rengek meminta mainan nya kembali.
Ibunya yang sudah terlalu lelah dan kebetulan tidak dapat menemukan tong sampah, akhirnya menyerahkan kembali makanan yang sudah terjatuh itu kepada anaknya. Serta merta, anak itu berteriak kegirangan mainan nya telah kembali dan cepat cepat dimasukkan ke dalam mulutnya.
Ibunya hanya melihat dengan menghela napas kelelahan, tampaknya ia sudah memberikan yang terbaik untuk anak kesayangannya. Ia sudah lelah memikirkan apakah keputusannya memberikan makanan yang sudah terkontaminasi itu baik atau tidak, karena yang ada dalam pikirannya sekarang hanyalah membuat anak nya senang adalah cara terbaik menyayanginya. ( elizatri )
Sang ibu terlalu lelah memperhatikan apa yang dilakukan oleh anak nya. Ibu itu hanya duduk diam memperhatikan apa yang sedang dilakukan oleh anak kesayangannya.
Setelah bosan mengacak acak macaroni snack yang sudah penuh dengan kotoran dari tangan nya, anak tersebut mulai mengeluarkan macaroni tersebut dari kantong nya dan mulai mencoba menggigit satu dua buah.
Satu buah macaroni sudah berhasil masuk ke dalam mulutnya dan dikunyah sampai habis. Ia tidak begitu menikmati rasa, tetapi yang dia nikmati adalah kepuasan bermain dengan makanan yang ada ditangannya.
Satu jam berlalu, tiba giliran macaroni snack yang terakhir untuk dimasukkan ke mulut, tetapi ternyata makanan tersebut terlepas dari tangan nya. Makanan tersebut terjatuh ke lantai yang penuh dengan kotoran alas kaki orang orang yang lewat. Sang anak melihat makanan nya terjatuh dan ia mulai beranjak dari kursi yang didudukinya, berusaha mengambil kembali untuk dimasukkan ke mulut.
Ibunya, tiba tiba beranjak juga dan mengambil makanan tersebut hendak dibuang ke tong sampah. Anak itu tidak terima mainan nya dibuang, akhirnya ia merengek rengek meminta mainan nya kembali.
Ibunya yang sudah terlalu lelah dan kebetulan tidak dapat menemukan tong sampah, akhirnya menyerahkan kembali makanan yang sudah terjatuh itu kepada anaknya. Serta merta, anak itu berteriak kegirangan mainan nya telah kembali dan cepat cepat dimasukkan ke dalam mulutnya.
Ibunya hanya melihat dengan menghela napas kelelahan, tampaknya ia sudah memberikan yang terbaik untuk anak kesayangannya. Ia sudah lelah memikirkan apakah keputusannya memberikan makanan yang sudah terkontaminasi itu baik atau tidak, karena yang ada dalam pikirannya sekarang hanyalah membuat anak nya senang adalah cara terbaik menyayanginya. ( elizatri )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar