Namanya Ayu, usia nya baru genap 7 tahun. Kalau dipikir Ayu memang masih tergolong anak kecil yang mempunyai hak untuk bermain. Ia memang bermain, tetapi di jalanan yang penuh dengan debu dan polusi.
Rambutnya yang halus panjang, tergerai begitu saja. Sudah tampak warna warna kemerahan oleh oleh dari terik nya matahari. Wajah nya yang polos sudah menunjukkan bibit kecantikan. Orang yang melihat pasti sudah bisa menebak seandainya dia didandani , penampilannya gak akan kalah dengan artis cilik yang sedang ngetop saat ini.
Dengan memegang potongan kayu yang sudah diikat dengan tutup tutup botol bersoda, ia mendatangi kendaraan mewah satu persatu saat lampu merah.
Hasil yang diperoleh tidak banyak, tetapi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhannya untuk jajan dan membeli sesuatu yang dia inginkan untuk anak seusianya.
Ia terpaksa melakukan ini semua, karena tidak ada pilihan lain, kakak nya yang bernama Indah sudah tidak bisa lagi memberikan ia uang jajan.
Ayu sangat mengagumi sang kakak, Ayu ingin seperti kakak nya kelak.
“ Kenapa kamu ingin seperti aku dik?” tanya Indah di suatu sore
“ Aku ingin cantik seperti kakak, pakai baju bagus, wangi, berdandan , dan pergi naik motor atau mobil keren…” jawab Ayu sambil memandangi kakak nya yang sedang ber dandan.
Indah hanya menunduk, menyimpan air mata yang menggenang di kelopak bawah matanya.
“ Kamu tidak boleh seperti aku dik, kamu harus belajar yang giat, kakak akan berusaha sekuat mungkin untuk membuatmu pintar “ Indah menjawab sambil memalingkan wajahnya yang sudah hampir basah oleh air mata.
“ Tapi kak… ibu pernah cerita, dulu ibu juga seperti kakak, tapi karena sekarang ibu sudah sering sakit aja jadi ibu tidak bisa cantik seperti kakak… “ Ayu memprotes karena ditolak keinginannya untuk menyamai sang kakak.
“ Ayu… kamu masih terlalu kecil, kakak tidak bisa cerita sekarang, tapi satu hal yang harus kamu ingat… kakak melakukan kesalahan karena meniru ibu, jangan kamu melakukan hal yang sama….demikian juga jika kakak punya anak gadis kelak, kakak tidak akan pernah mengijinkan ia menyamai kakak, kamu harus berani memutus rantai ini. “ Indah berusaha meyakinkan Ayu dengan jawabannya.
Ayu hanya mengerutkan dahi tidak mengerti…..terutama dengan perkataan kakak nya soal memutuskan rantai…. Apa sih yang dimaksud dengan memutuskan rantai ini…Ah..nanti akan kucari tahu sendiri jika aku sudah dewasa kelak. ( elizatri )
Rambutnya yang halus panjang, tergerai begitu saja. Sudah tampak warna warna kemerahan oleh oleh dari terik nya matahari. Wajah nya yang polos sudah menunjukkan bibit kecantikan. Orang yang melihat pasti sudah bisa menebak seandainya dia didandani , penampilannya gak akan kalah dengan artis cilik yang sedang ngetop saat ini.
Dengan memegang potongan kayu yang sudah diikat dengan tutup tutup botol bersoda, ia mendatangi kendaraan mewah satu persatu saat lampu merah.
Hasil yang diperoleh tidak banyak, tetapi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhannya untuk jajan dan membeli sesuatu yang dia inginkan untuk anak seusianya.
Ia terpaksa melakukan ini semua, karena tidak ada pilihan lain, kakak nya yang bernama Indah sudah tidak bisa lagi memberikan ia uang jajan.
Ayu sangat mengagumi sang kakak, Ayu ingin seperti kakak nya kelak.
“ Kenapa kamu ingin seperti aku dik?” tanya Indah di suatu sore
“ Aku ingin cantik seperti kakak, pakai baju bagus, wangi, berdandan , dan pergi naik motor atau mobil keren…” jawab Ayu sambil memandangi kakak nya yang sedang ber dandan.
Indah hanya menunduk, menyimpan air mata yang menggenang di kelopak bawah matanya.
“ Kamu tidak boleh seperti aku dik, kamu harus belajar yang giat, kakak akan berusaha sekuat mungkin untuk membuatmu pintar “ Indah menjawab sambil memalingkan wajahnya yang sudah hampir basah oleh air mata.
“ Tapi kak… ibu pernah cerita, dulu ibu juga seperti kakak, tapi karena sekarang ibu sudah sering sakit aja jadi ibu tidak bisa cantik seperti kakak… “ Ayu memprotes karena ditolak keinginannya untuk menyamai sang kakak.
“ Ayu… kamu masih terlalu kecil, kakak tidak bisa cerita sekarang, tapi satu hal yang harus kamu ingat… kakak melakukan kesalahan karena meniru ibu, jangan kamu melakukan hal yang sama….demikian juga jika kakak punya anak gadis kelak, kakak tidak akan pernah mengijinkan ia menyamai kakak, kamu harus berani memutus rantai ini. “ Indah berusaha meyakinkan Ayu dengan jawabannya.
Ayu hanya mengerutkan dahi tidak mengerti…..terutama dengan perkataan kakak nya soal memutuskan rantai…. Apa sih yang dimaksud dengan memutuskan rantai ini…Ah..nanti akan kucari tahu sendiri jika aku sudah dewasa kelak. ( elizatri )
2 komentar:
hidup memang harus memilih ...
mau jadi apa kita kelak...
kadang dalam hidup pun tidak ada kebijakan untuk mengabulkan keinginan kita..ya..karena hal-hal tertentu..
contohnya seperti postingan yg satu ini...memang banyak yg terjadi seperti itu..bukan boongan lho!!
makasih ya buat komen nya...
Posting Komentar